Damai sejahtera bagi kamu.
Hal yang terakhir inilah yang sebenarnya paling menantang bagi sebagian
orang. Sebab, sembari iseng, bisa sekaligus mengasah kemampuan otak dan
menambah pengetahuan. Karena itu, penggemar TTS
bisa dikatakan sangat merata. Baik orang remaja, orang dewasa, bahkan
anak-anak pun kadang banyak yang memainkan permainan asah otak ini. Tak
heran, berbagai media massa, seringkali memberikan TTS pada edisinya
sehingga TTS ini menjadi sangat populer di berbagai belahan dunia.
Tapi, tahukah Anda siapa sebenarnya pencipta permainan asah otak ini?
Adalah seorang bernama Arthur Wynne yang pada sekitar tahun 1913 yang
menciptakan TTS. Suatu ketika, Arthur yang bekerja di sebuah media
bernama New York World mendapat tugas dari bosnya untuk membuat semacam
permainan yang akan dimuat di media itu pada bagian “fun”. Berbagai hal
dicobanya untuk menciptakan permainan yang menarik pembaca.
Suatu kali, ia teringat pada masa kecilnya. Arthur ingat bahwa ia pernah
memainkan sebuah permainan yang dinamakan “Magic Squares”. Permainan
itu adalah permainan kata-kata, dimana sang pemain harus menyusun kata
agar sama mendatar dan menurun hingga membentuk kotak. Dari permainan
ini, ia kemudian mencoba berkreasi dengan menambah luasan kata-kata
dengan bentuk yang lebih kompleks. Dan, untuk menyusun hal itu, ia
memberi semacam pertanyaan untuk membuka kunci jawabannya.
TTS ala Arthur
ini kemudian muncul pertama kali pada 21 Desember 1913. Bentuknya waktu
itu dibuat dengan pola ketupat. Sederhana dan sangat mudah dimainkan.
Namun, justru dengan kesederhanaan dan kemudahan ini, membuat banyak
orang langsung menyukai permainan ini. Maka, kesuksesan ini segera
diikuti oleh berbagai media lain. Dan, saking suksesnya, permainan ini
pun dibukukan pada tahun 1924.
Kemudian, pada tahun 1942-an, New York Times, koran ternama di Amerika
membuat semacam standar untuk TTS. Standar itu seperti bentuk yang
simetris dan panjang kata minimal tiga huruf. Hal ini membuat permainan
TTS makin asyik dan populer, hingga akhirnya menyebar ke berbagai
belahan dunia.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ke blog Ega,silahkan tinggal kan komentar :