Dengan mengunyah makanan atau berbicara, sedikit demi sedikit kotoran telinga akan keluar atau menguap. Mengorek telinga mungkin hal biasa dan sering kita lakukan. Tahukah Anda, apa dampaknya? Jika mengeceknya terlalu sering maka akan berpotensi infeksi telinga.
Dokter
  spesialis THT yang praktik di RS Puri Indah Jakarta, Agus Subagio,  
menjelaskan, infeksi telinga bisa dibagi menjadi dua bagian infeksi  
liang telinga atau telinga bagian luar, dan infeksi telinga tengah.
Infeksi
  telinga luar yang terdiri dari pinna dan saluran eksternal ini terjadi
  karena kebiasaan mengorek-ngorek telinga. Infeksi ini bisa terjadi 
pada  anak-anak dan orang dewasa.
Kebiasaan
 mengorek telinga biasanya  dilakukan untuk mengambil kotoran telinga. 
Kotoran tersebut memang  berada di liang telinga dan diproduksi pada 
sepertiga luar/liang  telinga. Menurut Agus, kotoran telinga tidak perlu
 dikorek-korek sebab  kotoran telinga adalah kelenjar minyak yang 
bermanfaat karena memiliki  fungsi sebagai pelumas supaya telinga tidak 
lecet.
Jika
 ada  kotoran telinga, maka jamur tidak mudah tumbuh. Bahkan kotoran 
telinga  juga bisa membantu mencegah binatang tidak mudah masuk telinga 
kita.  Dengan kita me-ngunyah makanan atau kita berbicara, sedikit demi 
sedikit  kotoran telinga akan keluar atau menguap. Jadi tidak perlu 
dibersihkan  dan dikorek setiap minggu.
Ia
 menambahkan, kotoran telinga boleh  dikorek ketika kotorannya sudah 
berlebih. Namun, jangan bersihkan  kotoran hingga ke dalam. Cukup di 
bagian luarnya saja.
Jangan
  disodok-sodok menggunakan cutton bud. Memang sebagian kotoran akan  
terambil tapi sebagian lagi justru malah terdorong kedalam dan lama-lama
  menumpuk dan jadi mengeras, kata Agus. Alumnus FKUI ini.
Kotoran
  yang mengeras ini akan mengikis kulit liang telinga dan lama-lama akan
  menyumbat liang telinga. “Pada liang telinga memang agak kering, kalau
  dikorek-korek maka akan jadi lecet Karena lecet sedikit saja bakteri  
mudah tumbuh sehingga liang telinga jadi bengkak dan timbul cairan  
berbau. kata Agus. Infeksi timbul karena di bagian liang telinga tidak  
ada bantaian lemak dan langsung ke tulang.
Anak rentan infeksi
Infeksi
  telinga juga bisa menimbulkan rasa gatal jika terjadi peradangan. Jika
  gatalnya lebih menonjol maka infeksinya bukan disebabkan oleh kuman 
tapi  oleh jamur. Lebih sulit kalau infeksi disebabkan oleh kuman dan 
jamur  karena pengobatannya berlawanan. “Jika kita obati infeksi karena 
kuman,  obatnya malah akan membuat jamur tumbuh subur, katanya.
Sedangkan
  infeksi telinga bagian tengah biasanya menimpa pada anak-. anak. 
Menurut  Agus, anak-anak rentan karena saluran yang menghubungkan 
belakang  hidung dengan telinga, atau lubang Eustachius pada anak-anak, 
ukurannya  lebih pendek dan lebih datar. Sehingga jika ada infeksi pada 
hidung atau  anak menderita flu mudah menyebar ke telinga. Sedangkan 
pada orang  dewasa saluran tersebut lebih lebar dan bersudut.
Selain
 itu,  faktor lain yang menjadikan anak rawan infeksi telinga bagian 
tengah  karena sebagian besar anak sering minum susu dari botol susu 
(ngedot)  sambil tiduran. Ini tidak bagus dan mempermudah terjadinya 
infeksi  karena terjadi alur balik. Susuyang seharusnya masuk ke 
tenggorokan  malah masuk ke telinga dan akhirnya terjadi iritasi atau 
peradangan,  jelas Agus.
Ia
 menambahakan. infeksi telinga sangat rentan terjadi  pada anak-anak 
ketika masih balita hingga usia sekolah? “Makin kecil  makin rentan, 
terutama pada kasus batuk pilek, insidennya tinggi sebab  sistem imun 
balita belum bagus. Anak usia sekolah dasar juga masih  rentan. Tapi 
makin besar anak sampai usia dewasa makin jarang terjadi.”  ungkapnya.
Infeksi
 telinga masih banyak terjadi di daerah dan  rumah sakit pinggiran. 
Sedangkan daerah perkotaan, seperti Jakarta,  kasus-kasus bergini sudah 
sangat jarang terjadi. Ini karena Jakarta  banyak yang berpendidikan dan
 fasilitas kesehatannya banyak tersedia.  Seperti di RS Puri Indah, 
misalnya, belum tentu satu tahun satu orang  yang komplikasi,” katanya.
Menurut
 Guru Besar FKUI. Prof DR Dr  Jenny Bashiruddin Sp THT (K) infeksi 
telinga juga bisa terjadi pada  telinga , bagian dalam. Misalnya, adanya
 gangguan pada rumah siput.  Biasanya infeksi ini bukan karena infeksi 
dari luar, namun karena  peradangan yang terjadi di dalam telinga. Bisa 
karena luka, bisa karena  benturan.” jelas Jenny.
Dia
 menyarankan, jika telinga Anda nyeri,  sakit, merah, dan gatal-gatal 
segera periksa ke dokter THT karena bisa  jadi merupakan tanda-tanda 
adanya infeksi telinga, baik di bagian luar,  tengah, maupun dalam.
Jika
 tidak ditangani dengan segera, infeksi  telinga bisa berdampak buruk. 
Tutur Agus, infeksi mungkin tidak terlalu  fatal karena hanya di bagian 
luar. Namun jika terjadi di bagian tengah,  karena berkaitan dengan 
organ-organ penting seperti syaraf-syaraf  pendengaran atau rumah siput,
 infeksi syaraf akan menimbulkan  gangguanpendengaran. (bataviase)Salam damai selalu dari Ega


{ 1 comments... read them below or add one }
terima kasih banyak atas informasinya yang sangat membantu. malam ini saya agak rilex setelah membaca artikel ini, karena selama ini saya sering sekali mengorek telinga setiap hari, malam ini kotoran itu sepertinya sudah menumpuk ke gendang telinga, besok baru saya bawa ke dokter. :)
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ke blog Ega,silahkan tinggal kan komentar :