Posted by
Ega Byte on Monday, August 6, 2012
Damai sejahtera bagi kamu.
“JAS MERAH”, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, demikian
diucapkan Bung Karno dalam pidatonya yang terakhir pada HUT RI tanggal
17 Agustus 1966. JAS MERAH yang dikumandangkan Bung Karno agaknya harus
dicamkan benar oleh bangsa kita dewasa ini.
Semboyan ini tentunya bukan sekedar omong kosong belaka. Dengan
mengetahui sejarah bangsanya maka seeorang dapat menghargai kehebatan
dan jerih payah pendahulunya dalam membangun negeri ini dengan keringat
darah. Bila manusia benar menghayati arti sejarah maka dapat membuat
menciptakan semangat kebangsaan dan nasionalisme yang kuat yang dapat
membabat habis benih-benih perpecahan bangsa. Di samping itu, bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Orang yang lupa
pada sejarah tidak bisa merancang masa depan hidupnya, bahkan bangsanya
tidak berjalan dengan normal.
Tidak ada salahnya kalau kita kembali membincangkan mengenai sejarah
peradaban bangsa. Dengan mempelajari sejarah kita dapat mengetahui bahwa
siapakah diri kita sebenarnya. Tanpa sejarah, kita tidak akan tahu
siapa diri kita sebenarnya. Tanpa sejarah, kita tidak akan tahu siapa
pahlawan kita, atau kenapa kita dilahirkan ketika Indonesia sudah
merdeka.
Jadi jangan pernah menganggap bahwa sejarah hanyalah sebuah dongeng
belaka. Karena kenangan dalam tiap lembar sejarah itu tertulis nama-nama
pahlawan kita. Walau tidak dalam lembaran sehelai kertas, tapi ia akan
tetap abadi dalam perputaran waktu yang mencatat prestasi kebaikannya.
jadikanlah bahan perenungan buat kita untuk meneruskan apa yang sudah
diwarisi kepada kita.
BAHAN EVALUASI DAN MOTIVASI
Menurut bahasa, sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Asy-Syajaroh,
yang berarti Pohon. Menurut istilah, “Sejarah adalah pengetahuan tentang
proses-proses berbagai realitas dan sebab-musababnya secara mendalam,”
demikian Ibnu Khaldun.
Sejarah, baik yang berupa kesuksesan maupun kegagalan, dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi bagi diri kita, dan juga motivasi. Ketika Bung
Karno mengumandangkan JAS MERAH, beliau sebenarnya ingin membangkitkan
semangat perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda waktu itu.
Ingatlah kejayaan Sriwijaya. Ingatlah kejayaan Majapahit. Ingatlah
kejayaan Mataram. Bahwa Indonesia pernah menjadi bangsa yang dapat
berdiri dengan gagah di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Sejarah,
merupakan kekuatan dahsyat yang tersembunyi dari seseorang atau bangsa.
Bila orang atau bangsa tersebut mau dan mampu memahami dan belajar dari
sejarah, maka mempunyai kekuatan yang dahsyat yang dapat ia gunakan
untuk menjalani kehidupannya di masa sekarang dan akan datang. Tak hanya
menjalani, bahkan mempunyai visi kedepan. Tentu ia akan berpikir,
kegagalan di masa lampau jangan sampai terulang di masa sekarang dan
mendatang. Dan keberhasilan di masa lampau, harus mampu ia pertahankan
dan dilipatgandakan di masa sekarang dan yang akan datang. “Janganlah
melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna
sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang,”
demikian Bung Karno.
MENJADI BIJAK MELALUI BELAJAR SEJARAH
Ada pepatah yang bilang “Orang cerdas belajar dari sejarah”. Sejak
sejarah terbukti dapat mengajari kita untuk tidak mengulangi kesalahan
yang sama, maka hal pertama yang harus kita lakukan untuk membangun
bangsa ini adalah dengan belajar dari sejarah.
Jika tahu bahwa krisis kepemimpinan membuat dinasti-dinasti yang pernah
menguasai China jatuh dan pecah, maka kita jangan sampai membuat negara
kita berada di dalam kondisi yang demikian itu. Jika kita tahu bahwa VOC
bangkrut karena terlalu banyak korupsi di dalamnya, janganlah kita
membuat negara kita ini bangkrut karena korupsi juga. Dengan belajar
sejarah baik-baik maka kita setidak-tidaknya memiliki landasan yang baik
untuk membangun negara kita, sama seperti sebuah pesawat untuk dapat
lepas landas harus memiliki landasan yang baik dan cukup panjangnya.
Bagi sebagian bangsa Indonesia masih menganggap remeh manfaat
mempelajari sejarah. Sejarah bagi sebagian orang dianggap sesuatu yang
tidak lagi up todate atau ketinggalan zaman. Hal berbeda kita jumpai
dalam sejarah bangsa Eropa dan Amerika. Orang Eropa dan Amerika sangat
menghargai sejarah. Mereka menganggap dengan belajar sejarah dapat
menyerap nilai-nilai positif yang ada dalam karya sejarah.
Salah satu kutipan yang paling terkenal mengenai sejarah dan pentingnya
kita belajar mengenai sejarah ditulis oleh seorang filsuf dari Spanyol,
George Santayana. Katanya: “Mereka yang tidak mengenal masa lalunya,
dikutuk untuk mengulanginya.” Filsuf dari Jerman, GWF Hegel mengemukakan
dalam pemikirannya tentang sejarah: “Inilah yang diajarkan oleh sejarah
dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar apa
pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya.”
Kalimat ini diulang kembali oleh negarawan dari Inggris Raya, Winston
Churchill, katanya: “Satu-satunya hal yang kita pelajari dari sejarah
adalah bahwa kita tidak benar-benar belajar darinya.”
Dan bagi saya belajar sejarah seperti kita membaca buku diary orang
lain, menarik dan menginspirasi kita untuk dapat menjadi lebih baik.
Dengan sejarah saya bisa mengambil pelajaran dengan mempelajari sejarah
dari sisi manapun. Mempelajari sejarah membuat saya mengetahui
kisah-kisah inspiratif yang pernah terjadi, dan dapat juga dijadikan
cerminan untuk kehidupan yang ada saat ini maupun di masa depan. “JAS
MERAH (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah),” demikian pesan Bung
Karno.***
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ke blog Ega,silahkan tinggal kan komentar :