Damai sejahtera bagi kamu.
Perselingkuhan dalam sebuah hubungan adalah sesuatu yang sangat
menghancurkan. Pertanyaan pertama yang terlintas dalam pikiran saat
pasangan berselingkuh adalah mengapa?
Sebuah studi terbaru oleh Universitas Guelph di Ontario, Kanada,
melakukan penelitian untuk mengungkapnya. Mereka menemukan, alasan
berselingkuh sangat berbeda di antara kedua jenis kelamin. Untuk pria,
biasanya semakin besar hasrat seksual mereka, semakin tinggi risiko
berselingkuh.
Sedangkan, bagi wanita, perselingkuhan lebih didasarkan tingkat
kepuasaan dalam hubungan yang dijalani. Jika tidak bahagia dalam
pernikahannya, wanita 2,6 kali lebih mungkin untuk berselingkuh.
Apapun alasan perselingkuhan, akan menimbulkan kerusakan dalam
hubungan. Namun, ada benang merah dalam setiap perselingkuhan. Kevin
Hansen, penulis 'Secret Regrets: What if You Had a Chance?' mengungkap hal-hal yang menyebabkan wanita berselingkuh dari pasangannya, seperti dikutip dari Shine.
1. Pasangan berlaku kasar
Banyak wanita menyadari hidup dalam kesalahan saat mengetahui pasangan
berwatak kasar dan berusaha selalu mengendalikan pasangan. Tipe pria
seperti ini seringkali meminta pasangan untuk selalu memenuhi
keinginannya. Bila tak dituruti, mereka tak segan menggunakan kekerasan
untuk 'meluruskan' pasangan.
Terlepas dari baik-buruknya perselingkuhan, bagi wanita yang hidup
dalam hubungan seperti ini, berselingkuh dapat membuat mereka lebih
baik dan merasa dihormati orang lain.
Psikolog Michael E. Silverman, PhD, mengatakan jika berada dalam sebuah
hubungan yang penuh kekerasan, selingkuh bukan cara terbaik. Minta
bantuan dari seorang teman yang dapat dipercaya, keluarga, atau terapis
untuk mengubah perilakunya. Bila dia tidak dapat mengubah perilaku
kekerasannya, lebih baik lepaskan hubungan sebelum menjalin hubungan
baru.
2. Membenci satu sama lain
Perbedaan cara pandang dan keinginan boleh saja berbeda. Namun,
sebagian pasangan tidak dapat saling berkomunikasi dan menemukan hal
terbaik untuk menyelesaikannya. Sehingga, kemarahan yang tak
terselesaikan membuat tumbuhnya perasaan benci. Tak jarang, pasangan
yang mulai saling membenci saling menyakiti.
Umumnya, hal ini akan berlangsung dalam waktu cukup lama dan mulai
menggerogoti kenyamanan dan keintiman dalam hubungan. Untuk mengobati
kekosongan, pasangan bisa mencari rasa nyaman dari orang lain lewat
perselingkuhan.
Menurut Dr Silverman, kemarahan yang tak terselesaikan adalah lahan
subur perselingkuhan. Dia menekankan pentingnya kejujuran dan komunikasi
intens pasangan agar hubungan dapat dipertahankan.
3. Kebosanan dan rasa tak bahagiaUmumnya terjadi saat hubungan
sudah berlangsung lama. Awal hubungan yang membara bisa berubah menjadi
sesuatu yang menjadi sebuah rutinitas dan membosankan. Akibatnya
banyak yang merasa tak bahagia hidup dalam hubungan.
Berselingkuh, bagi wanita jenis ini merupakan suntikan semangat dan
gairah yang tidak dapat diperoleh lagi dari hubungan yang dijalani.
Perasaan kuat, mandiri, dan percintaan yang hangat adalah alasan wanita
untuk melirik pria lain.
Ahli menyarankan, daripada mencurangi pasangan, lebih bijak bila
membicarakannya dari hati ke hati dan untuk mengatasi stagnasi
hubungan. Cobalah mengubah pola kebiasaan dalam hubungan dan
komunikasikan perasaan dan kebutuhan Anda pada pasangan. Jika ingin
mengubah tempo dan memperoleh sesuatu yang baru, berlibur berdua di
tempat eksotis atau pindah ke kota baru dan memulai semua dari awal
bisa menjadi solusi.
4. Pasangan workaholik Wanita dengan pasangan yang terlalu
terlibat dengan pekerjaan umumnya sangat mandiri dan independen. Mereka
merasa komitmen untuk membangun keluarga dan anak-anak hanya berada
pada pundak satu orang.
Bila di biarkan berlanjut, perasaan dengan pasangan dapat terputus.
Saat bertemu pria yang penuh perhatian, wanita merasa bisa terbebas
dari rasa kesepian dalam hubungan pernikahan.
Menurut Dr Silverman, obat dari kondisi ini adalah memulai dialog
dengan pasangan dan membeberkan keinginan dan kebutuhan agar pola
kehidupan dapat diperbaiki.
5. Pasangan selingkuh duluanSaat mengetahui pasangan
berselingkuh, banyak wanita yang sangat terluka dan marah. Perasaan
dicampakkan dan dikhianati dapat menjadi dorongan kuat bagi wanita
untuk balas dendam atas perlakuan pasangan: berselingkuh seperti yang
dilakukan pasangan.
Dr Silverman mengatakan, kemarahan dapat mengaburkan penilaian
seseorang, itulah sebabnya ia bila salah satu pasangan berselingkuh,
sebaiknya mengikuti konseling pernikahan. "Sebab, lamanya kebersamaan
bukan jaminan bahwa pasangan telah saling mengenal satu sama lain,"
katanya.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ke blog Ega,silahkan tinggal kan komentar :